MAKANAN DENGAN KARBOHIDRAT OLAHAN seperti roti gandum, makanan yang dipanggang dan beberapa sayuran, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula yang cukup tinggi bagi penderita diabetes. Tidak heran, makanan tersebut sering kali dihindari para penderita diabetes.
Meski menghindari, tidak berarti kita mengesampingkan asupan tersebut dalam keseharian tanpa berusaha mencari penggantinya. Agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi tanpa mengganggu penyakit, kita cukup mencari pengganti karbohidrat di mana kandungan gulanya dapat bersahabat dengan diabetes yang kita miliki.
Salah satu asupan yang dapat dikonsumsi yakni UBI JALAR, yang dijuluki sebagai "makanan super" dalam dunia diabetes, seperti dilansir Livestrong. Seratnya dapat membantu mengatur kadar gula darah karena serat yang ada dicerna lebih lambat dari komponen lain dalam makanan, terutama gula. Dengan tingkat pencernaan yang lebih lambat tentu dapat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, di mana dapat menjaga kadar glukosa postprandial kita. Terlebih, indek glikemik ubi tergolong sedang, yaitu 61-63 poin.
Penderita diabetes memang perlu mengawasi jumlah karbohidrat karena karbohidrat akan dipecah dalam gula selama proses pencernaan dan dapat menyebabkan kadar glukosa darah meningkat. Karenanya, ubi jalar bisa menjadi pilihan asupan harian kita. Alasannya, serat yang cukup tinggi pada ubi jalar dapat mengontrol gula darah dalam tubuh.
Mengandung Mineral Penting. Beberapa mineral penting yang terdapat pada ubi jalar di antaranya adalah magnesium dan zat besi. Zat besi sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan energi seseorang, selain itu zat besi juga sangat berhubungan erat dengan produksi sel darah merah dan sel darah putih. Dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko serangan stress, masih banyak manfaat zat besi bagi tubuh dan kesehatan kita. Sedangkan fungsi magnesium di antaranya untuk menjaga kesehatan dan kepadatan tulang, menjaga saraf, otot, jantung, darah dan arteri agar selalu tetap sehat.
Sumber Vitamin B6. Vitamin B6 dibutuhkan tubuh guna mengubah bahan kimia yang dikenal dengan nama homocysteine menjadi molekul yang lebih sederhana. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kepikunan dan serangan jantung pada seseorang. Kita mau tetap dapat mengingat semua kenangan indah bukan? Konsumsilah ubi jalar secara teratur mulai dari sekarang untuk menghindari dua gangguan kesehatan tersebut, yaitu kepikunan dan serangan jantung.
Mengandung Vitamin C. Vitamin C sangat kita butuhkan agar tulang dan gigi tetap kuat selama mungkin. Vitamin C yang terdapat pada ubi jalar juga mampu menahan berbagai macam penyakit seperti flu, racun dalam tubuh serta mempercepat penyembuhan. Selain beberapa fungsi di atas, vitamin C juga dapat membantu tubuh dalam memproduksi kolagen yang sehat. Kolagen merupakan hal yang sangat bertanggung jawab terhadap kekencangan kulit. Jika kita ingin menghilangkan keriput pada kulit, maka tubuh harus memproduksi jumlah kolagen secara tepat.
Sumber Vitamin D. Vitamin D yang ada pada ubi jalar berguna untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat secara keseluruhan dan secara khusus membantu organ jantung, saraf, kulit, gigi dan tulang tetap dalam keadaan normal. Vitamin ini juga penting bagi seorang wanita yang ingin cepat hamil karena dapat membantu kelenjar tiroid bekerja secara normal. Kelenjar tiroid sangat berpengaruh pada kehamilan seorang wanita.
Mengandung Potasium. Potasium berguna untuk mengatur jantung agar tetap sehat dan bekerja secara normal dan berdetak dengan ritme yang wajar. Selain itu, potasium juga sangat bermanfaat untuk organ ginjal.
Manis Alami. Rasa manis yang terdapat pada ubi jalar merupakan pemanis alami yang tidak mengakibatkan naiknya kadar glukosa atau gula darah pada tubuh kita.
Menjaga Kesehatan Mata. Kandungan karotenoid seperti beta karoten berguna untuk menjaga kesehatan mata kita, dan sistem kekebalan tubuh kita terhadap berbagai serangan penyakit juga semakin menguat.
Melawan Kanker. Ubi jalar mengandung antioksidan yang ampuh mencegah bahaya radikal bebas dan mencegah tumbuhnya sel-sel kanker dan tumor. ***
(Sumber:
Dari berbagai sumber).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar