Sabtu, 24 Januari 2015

Awas, Dampak Kolesterol Tinggi Tak Diketahui



foto: solopos.com


Dampak negatif kolesterol jahat terhadap kesehatan seperti stroke dan serangan jantung, ternyata tidak diketahui sebelumnya. Kolesterol berbahaya itu langsung ‘menyerang’ organ vital manusia. Karena itu, seseorang yang memiliki kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) tinggi perlu mengetahui cara menyembuhkannya, dan meningkatkan kadar kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL).

Dokter Rizaldy T. Pinzon, pakar penyakit dalam, menuturkan seputar fenomena orang dengan kolesterol tinggi. Bahkan, satu di antara enam orang di dunia terkena stroke dan setiap enam detik ada kasus stroke yang terjadi. Sebagian besar, 80% disebabkan oleh trombotik dan sumbatan akibat kolesterol. “Laki-laki dan perempuan semua berpotensi. Tetapi, perempuan menopause jauh lebih rentan memiliki kolesterol LDL yang tinggi,” jelasnya dalam suatu seminar tentang “Kolesterol dan Resiko Penyakit Stroke dan Jantung”, beberapa waktu yang lalu.

Ada banyak faktor yang memengaruhi LDL tinggi. Di antaranya, merokok, diabetes, hipertensi, kegemukan sentral dan faktor genetic, bisa menimbulkan LDL tinggi. “Boleh gemuk, tetapi harus merata. Jangan buncit. LDL yang ditoleransi kurang dari 100 mg/dl atau paling tidak toleransinya 130 mg/dl. Kalau di atas itu, hati-hati,” dia mengingatkan.

Bila seseorang memiliki LDL tinggi dan HDL rendah, hal itu berisiko mengalami stroke atau serangan jantung. Serangan, lanjut dia, bisa langsung menyerang penyumbatan saluran darah pada otak yang menimbulkan stroke, atau pembuluh darah di jantung (serangan jantung), menyumbat pembuluh ginjal (gagal ginjal) atau menyerang pembuluh darah di mata yang berakibat pada kebutaan. “Ironisnya, 90% mereka yang terkena stroke, serangan jantung, gagal ginjal atau buta, tidak mengetahui gejalanya disebabkan oleh kolesterol (LDL) yang tinggi. Makanya, kolesterol jahat ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia,” ujar Pinzon.

Ada sejumlah faktor penyebab orang dengan LDL yang tinggi. Di mana 85% mereka makan sayur dan buah yang sedikit, 62% mengalami obesitas tidak total, 1-5% jarang bergerak, 30% akibat stress, dan 80% mereka saat diperiksa dokter mengaku baik-baik saja. Untuk menghindari hal itu, seseorang harus memiliki HDL yang lebih baik daripada LDL. “Lakukan diet sehat, olah raga teratur dan lakukan pola hidup yang konsisten. Hindari makan fast food, junk food, dan makan-makanan berlemak. Kalau LDL sudah menyumbat pembuluh darah maka risikonya adalah terkena stroke atau serangan jantung,” katanya.

Menurut Direktur RS Bethesda, dokter Poerwadi, Trigliserida merupakan jenis lemak yang lain yang juga melewati saluran darah. Kebanyakan jaringan lemak tubuh yang berasal dari lemak dalam makanan. “Tingginya kadar Trigliserida dalam tubuh merupakan faktor risiko tambahan terhadap serangan jantung. Tingginya HDL dalam darah dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung,” jelasnya.

Secara umum, baik Pinzon maupun Poerwadi menganjurkan agar secara berkala kita melakukan medical chek up secara berkala. Pasalnya, untuk memonitor perkembangan LDL general chek up perlu dilakukan. *** (sumber: disadur dari Solopos.com).

Senin, 12 Januari 2015

Untuk Diabetesi: Awas, Pemanis Fruktosa Lebih Berbahaya!


Foto: Google.com

PEMANIS FRUKTOSA atau gula buah, yang biasa diekstrak dari jagung, ternyata lebih beracun dibandingkan dengan gula sukrosa biasa yang diproduksi dari tebu atau nira. Pengaruh buruk fruktosa tampak pada tikus betina yang jadi hewan percobaan. “Studi itu menunjukkan perbedaan signifikan antara dampak fruktosa dari sirup jagung dan gula biasa pada tikus betina,” kata ahli biologi Wayne Potts dari Universitas Utah di Amerika Serikat, yang memimpin riset, Selasa  (6/1/2015). Namun, perbedaan dampak tak terlihat pada tikus jantan. Itu karena fruktosa ataupun gula biasa, dalam dosis tertentu, meracuni tikus jantan. Menurut Potts, perbedaan bahaya fruktosa dan sukrosa penting diungkap. Saat epidemi diabetes dan sindrom obesitas terjadi pada pertengahan 1970-an, banyak orang beralih memakai fruktosa sirup jagung untuk menekan konsumsi gula. Ternyata, fruktosa bukan solusi yang baik. Hasil riset akan dipublikasikan di The Journal of Nutrition edisi Maret 2015. (Sumber: Harian KOMPAS, 8 Januari 2015).

Selasa, 16 September 2014

Cegah Kanker Prostat, Makanlah Tomat



PENELITIAN pada 20.000 pria Inggris berumur 50-69 tahun menunjukkan, makan tomat lebih dari 10 porsi tiap minggu mengurangi risiko kanker prostat hingga 18 persen. Tomat yang dimakan bisa dalam bentuk apa saja, seperti tomat segar, jus tomat, atau olahan berbahan tomat. Sementara itu, mengonsumsi 5 porsi buah dan sayur sehari bisa mengurangi risiko kanker prostat 24 persen lebih tinggi dibandingkan hanya 2,5 porsis sehari. “Tomat berperan penting dalam mencegah kanker prostat,” kata peneliti dari Sekolah Kedokteran Sosial dan Komunitas Universitas Bristol, Inggris, Vanessa Er (27 Agustus 2014). Manfaat tomat itu diperoleh karena tomat mengandung lycopene, antioksidan yang melindungi asam deoksiribonukleat (DNA) dan sel dari kerusakan. Zat gizi lain yang berperan dalam pencegahan kanker adalah selenium, yang ditemukan pada makanan berbahan tepung dan kalsium yang diperoleh dari produk susu dan keju (Sumber: Kompas/BBC).

Jumat, 22 Agustus 2014

Roti Gandum Untuk Hidup Sehat Kita




GANDUM. Jika diolah menjadi ROTI, IG (Indeks Glikemik)-nya menjadi lebih rendah, yakni sekitar 63-75 (termasuk dalam posisi SEDANG-TINGGI):

Gandum merupakan tanaman yang juga memiliki karbohidrat. Bagian terbesar dari gandum antara 80-85% adalah karbohidrat, protein, thiamin (vitamin B1), dan vitamin E.

Melancarkan Pencernaan. Biji gandum memiliki serat yang tinggi sehingga berkhasiat menghaluskan feces kita. Itulah yang menyebabkan biji gandum sangat bersahabat dengan pencernaan. Khasiat mengkonsumsi biji gandum ini atau dalam bentuk olahannya adalah proses pencernaan makanan akan lancar karena kita tidak akan sulit untuk buang air besar.

Kandungan serat tinggi yang dimiliki biji gandum juga membuat kita merasakan sensasi kenyang lebih lama jika sudah mengonsumsinya. Jika ingin berdiet dengan pola makan yang sehat, mengonsumsi biji gandum atau olahannya adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk menyukseskannya. Ini merupakan cara diet alami yang baik.

Baik untuk Jantung. Kandungan serat yang dimiliki oleh biji gandum sangat baik untuk kesehatan jantung. Mengkonsumsi roti yang terbuat dari biji gandum secara rutin dapat menjaga jantung terkena penyakit jantung. Jika sudah terserang penyakit jantung, terutama jantung koroner, kita dapat mengkonsumsi oat meal secara rutin untuk mengobatinya. Di dalam oat meal yang terbuat dari biji gandum ini terdapat kandungan Folic Acid yang berguna untuk mengurangi atau bahkan dapat menyembuhkan penyakit jantung koroner.

Mengobati Penyakit Kolesterol. Serat yang terkandung di dalam biji gandum juga memiliki khasiat untuk mengikat kolesterol, lemak, dan juga asam empedu. Dengan begitu, kolesterol dalam darah dapat dikurangi dengan mengkonsumsi makanan olahan dari biji gandum secara rutin. Kolesterol akan selalu terkontrol dengan adanya serat tersebut sehingga dapat digunakan pula untuk pencegahan timbulnya penyakit kolesterol.

Mengobati Penyakit Diabetes. Biji gandum yang diolah menjadi roti memiliki kandungan gula yang rendah. Sangat jauh kandungan gulanya jika dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya. Dengan begitu, kita tidak akan kelebihan zat gula dalam darah yang menimbulkan penyakit diabetes. Pengkonsumsian roti yang terbuat dari biji gandum sebagai karbohidrat ini sangat dianjurkan jika kita memiliki penyakit diabetes. Ini diperlukan untuk tetap memenuhi kebutuhan tubuh akan karbohidrat tanpa harus menambah kadar gula dalam darah. Mengganti makanan pokok kita dengan biji gandum adalah pilihan yang tepat yang dapat dilakukan.

(Dari sejumlah sumber).

Jumat, 15 Agustus 2014

Ubi, “Penyembuh” Penyakit Kronis (Diabetes)




MAKANAN DENGAN KARBOHIDRAT OLAHAN seperti roti gandum, makanan yang dipanggang dan beberapa sayuran, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula yang cukup tinggi bagi penderita diabetes. Tidak heran, makanan tersebut sering kali dihindari para penderita diabetes.

Meski menghindari, tidak berarti kita mengesampingkan asupan tersebut dalam keseharian tanpa berusaha mencari penggantinya. Agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi tanpa mengganggu penyakit, kita cukup mencari pengganti karbohidrat di mana kandungan gulanya dapat bersahabat dengan diabetes yang kita miliki.

Salah satu asupan yang dapat dikonsumsi yakni UBI JALAR, yang dijuluki sebagai "makanan super" dalam dunia diabetes, seperti dilansir Livestrong. Seratnya dapat membantu mengatur kadar gula darah karena serat yang ada dicerna lebih lambat dari komponen lain dalam makanan, terutama gula. Dengan tingkat pencernaan yang lebih lambat tentu dapat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, di mana dapat menjaga kadar glukosa postprandial kita. Terlebih, indek glikemik ubi tergolong sedang, yaitu 61-63 poin.

Penderita diabetes memang perlu mengawasi jumlah karbohidrat karena karbohidrat akan dipecah dalam gula selama proses pencernaan dan dapat menyebabkan kadar glukosa darah meningkat. Karenanya, ubi jalar bisa menjadi pilihan asupan harian kita. Alasannya, serat yang cukup tinggi pada ubi jalar dapat mengontrol gula darah dalam tubuh. 

Mengandung Mineral Penting. Beberapa mineral penting yang terdapat pada ubi jalar di antaranya adalah magnesium dan zat besi. Zat besi sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan energi seseorang, selain itu zat besi juga sangat berhubungan erat dengan produksi sel darah merah dan sel darah putih. Dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko serangan stress, masih banyak manfaat zat besi bagi tubuh dan kesehatan kita. Sedangkan fungsi magnesium di antaranya untuk menjaga kesehatan dan kepadatan tulang, menjaga saraf, otot, jantung, darah dan arteri agar selalu tetap sehat. 

Sumber Vitamin B6. Vitamin B6 dibutuhkan tubuh guna mengubah bahan kimia yang dikenal dengan nama homocysteine menjadi molekul yang lebih sederhana. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kepikunan dan serangan jantung pada seseorang. Kita mau tetap dapat mengingat semua kenangan indah bukan? Konsumsilah ubi jalar secara teratur mulai dari sekarang untuk menghindari dua gangguan kesehatan tersebut, yaitu kepikunan dan serangan jantung. 

Mengandung Vitamin C. Vitamin C sangat kita butuhkan agar tulang dan gigi tetap kuat selama mungkin. Vitamin C yang terdapat pada ubi jalar juga mampu menahan berbagai macam penyakit seperti flu, racun dalam tubuh serta mempercepat penyembuhan. Selain beberapa fungsi di atas, vitamin C juga dapat membantu tubuh dalam memproduksi kolagen yang sehat. Kolagen merupakan hal yang sangat bertanggung jawab terhadap kekencangan kulit. Jika kita ingin menghilangkan keriput pada kulit, maka tubuh harus memproduksi jumlah kolagen secara tepat. 

Sumber Vitamin D. Vitamin D yang ada pada ubi jalar berguna untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat secara keseluruhan dan secara khusus membantu organ jantung, saraf, kulit, gigi dan tulang tetap dalam keadaan normal. Vitamin ini juga penting bagi seorang wanita yang ingin cepat hamil karena dapat membantu kelenjar tiroid bekerja secara normal. Kelenjar tiroid sangat berpengaruh pada kehamilan seorang wanita. 

Mengandung Potasium. Potasium berguna untuk mengatur jantung agar tetap sehat dan bekerja secara normal dan berdetak dengan ritme yang wajar. Selain itu, potasium juga sangat bermanfaat untuk organ ginjal. 

Manis Alami. Rasa manis yang terdapat pada ubi jalar merupakan pemanis alami yang tidak mengakibatkan naiknya kadar glukosa atau gula darah pada tubuh kita. 

Menjaga Kesehatan Mata. Kandungan karotenoid seperti beta karoten berguna untuk menjaga kesehatan mata kita, dan sistem kekebalan tubuh kita terhadap berbagai serangan penyakit juga semakin menguat. 

Melawan Kanker. Ubi jalar mengandung antioksidan yang ampuh mencegah bahaya radikal bebas dan mencegah tumbuhnya sel-sel kanker dan tumor. ***



(Sumber: Dari berbagai sumber).