INI LAGI MUSIM NONTON BOLA DUNIA 2014.
Awas jangan terlalu maniak begadang, nanti jadi tidak baik bagi kesehatan kita.
Apalagi, kurang tidur dapat memengaruhi gairah seksual, daya ingat, penampilan,
dan lain-lain.
Berikut ini 10 hal mengejutkan yang terjadi akibat kurang
tidur:
1. Kecelakaan. Kurang tidur adalah salah satu faktor penyebab
terjadinya kecelakaan. Terdengar berlebihan, tapi Anda harus sadari kurang
tidur juga berdampak pada keselamatan Anda setiap hari di jalan. Mengantuk
dapat memperlambat waktu Anda mengemudi, yang setara ketika Anda mabuk saat
menyetir. Sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga Keselamatan Lalu Lintas
Jalan Raya Nasional Amerika menunjukkan bahwa kelelahan merupakan penyebab
100.000 kecelakaan mobil dan 1.500 kematian selama setahun di AS.
2. Konsentrasi menurun. Tidur yang
baik memainkan peran penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat
memengaruhi banyak hal. Pertama, mengganggu kewaspadaan, konsentrasi,
penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan
tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam
"menguatkan" memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur, maka Anda
tidak akan mampu mengingat apa yang Anda pelajari dan alami selama seharian.
3. Masalah kesehatan serius.
Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis dapat membawa Anda pada risiko: Penyakit
jantung, Serangan jantung, Gagal jantung, Detak jantung tidak teratur, Tekanan
darah tinggi, Stroke, Diabetes. Menurut beberapa penelitian, 90 persen
penderita insomnia —gangguan tidur yang ditandai dengan sulit tidur dan tetap
terjaga sepanjang malam— juga mengalami risiko kesehatan serupa.
4. Gairah seks menurun. Para ahli
melaporkan, kurang tidur pada pria dan wanita menurunkan tingkat libido dan
dorongan melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan energi terkuras,
mengantuk, dan tensi yang meningkat. Bagi pria yang mengidap sleep apnea
(masalah pernafasan yang mengganggu saat tidur), kurang tidur menyebabkan
gairah seksual melempem. Hampir semua orang yang menderita sleep apnea
memiliki kadar testosteron yang rendah pada malam hari.
5. Menyebabkan depresi. Dalam
studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania AS melaporkan bahwa
orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan
stres, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan
gangguan tidur dapat menyebabkan gejala depresi. Gangguan tidur yang paling
umum adalah insomnia, yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi
tahun 2007 yang melibatkan 10.000 orang terungkap bahwa pengidap insomnia 5
kali lebih rentan mengalami depresi. Bahkan, insomnia sering menjadi salah satu
gejala pertama depresi. Insomnia dan tidak nafsu makan akibat depresi saling
berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi dan depresi membuat Anda
lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat membantu
mengobati depresi.
6. Mempengaruhi kesehatan kulit.
Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam
kurang tidur. Keadaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat
mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah, dan lingkaran hitam di
bawah mata. Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh Anda melepaskan
lebih banyak hormon stres atau kortisol (kortisol dapat memecah kolagen kulit
atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis).
7. Pelupa. Tidak ingin lupa dengan kenangan
terbaik dalam hidup Anda? Cobalah perbanyak tidur. Pada tahun 2009, peneliti
dari Amerika dan Perancis menemukan bahwa peristiwa otak yang disebut sharp
wave ripples bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini
juga mentransfer informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, tempat
kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi
pada saat tidur.
8. Tubuh jadi "melar".
Jika Anda mengabaikan efek kurang tidur, maka bersiaplah dengan ancaman
kelebihan berat badan. Kurang tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar
dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi
tahun 2004, hampir 30 persen dari orang-orang yang tidur kurang dari enam jam
sehari cenderung menjadi lebih gemuk daripada mereka yang tidur tujuh sampai
sembilan jam sehari. Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini
juga merangsang hasrat menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi
karbohidrat.
9. Meningkatkan risiko kematian.
Peneliti Inggris menemukan bagaimana pola tidur mempengaruhi angka kematian
lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Mereka yang tidur
kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai
faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat
penyakit kardiovaskular.
10. Merusak penilaian terutama
tentang tidur. Kurang tidur dapat memengaruhi penafsiran tentang peristiwa.
Keadaan tubuh yang lemas membuat kita tidak bisa menilai situasi secara akurat
dan bijaksana. Anda yang kurang tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk
ketika sampai pada saat menilai apa yang kurang terhadap sesuatu. Dalam dunia
yang serba cepat saat ini, kebiasaan tidur menjadi semacam lencana kehormatan.
Spesialis mengenai tidur mengatakan, Anda salah jika berpikir Anda baik-baik
saja meski kurang tidur karena di mana pun Anda bekerja pada profesi apa pun,
akan menjadi masalah besar bila Anda tidak dapat menilai sesuatu dengan baik.
(Sumber: Modifikasi
dari Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar