MENJAGA
KESEHATAN pembuluh darah penting dilakukan oleh semua
orang, terutama bagi penderita diabetes, agar terhindar dari komplikasi, baik
pada pembuluh darah decil maupun besar. Salah satu cara menjaga pembulu darah adalah
dengan banyak beraktivitas fisik, selain tetap mengendalikan kadar gula.
Demikian disampaikan ahli penyakit jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta, Ardian Jahja, seputar “Diabetes Melitus dan Komplikasi Vaskulier” di Jakarta (21 Juni 2014).
Kehidupan modern, kata Ardian, salah satunya ditandai dengan motorisasi di mana aktivitas manusia banyak dipermudah oleh alat atau mesin. Akibatnya aktivitas atau gerak tubuh kurang. Misalnya, naik ke gedung tinggi selalu menggunakan lift daripada menggunakan tangga. “Orang kadang malas berjalan jauh. Kalau bisa cepet karena salah satu kehidupan modern ialah keterbatasan waktu,“ kata Ardian.
Cara Sederhana
Padahal menurut Ardian, menjaga kesehatan pembuluh darah bisa dilakukan secara sederhana yakni, banyak bergerak, beraktivitas fisik. Dengan banyak bergerak akan membuat pembuluh darah akan lentur dan aliran darah di seluruh tubuh lancar.
Bagi penderita diabetes yang kadar gulanya di atas normal, cenderung memiliki pembuluh darah yang sudah rusak akibat gula. Dengan demikian aktivitas yang kurang bisa membuat kondisi pembuluh darah memburuk. Komplikasi, baik pada pembuluh darah kecil maupun besar, sangat mungkin terjadi.
Benny Santoso, spesialis penyakit dalam, mencontohkah, kompiklasi pada pembuluh darah kecil bisa berupa kebutaan akibat diebetik retinopati, gagal ginjal karena refropati, kaki diabetes, dan gangguan neuropati. Komplikasi pembuluh darah besar bisa menyebabkan stroke, serangan jantung, atau gangguan memori kognitif pada orak. Apalagi, komplikasi mikrovaskuler tidak terdeteksi, jadi perlu pencegahan dini. ***
(Sumber: Harian Kompas, 23 Juni 2014).
Demikian disampaikan ahli penyakit jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta, Ardian Jahja, seputar “Diabetes Melitus dan Komplikasi Vaskulier” di Jakarta (21 Juni 2014).
Kehidupan modern, kata Ardian, salah satunya ditandai dengan motorisasi di mana aktivitas manusia banyak dipermudah oleh alat atau mesin. Akibatnya aktivitas atau gerak tubuh kurang. Misalnya, naik ke gedung tinggi selalu menggunakan lift daripada menggunakan tangga. “Orang kadang malas berjalan jauh. Kalau bisa cepet karena salah satu kehidupan modern ialah keterbatasan waktu,“ kata Ardian.
Cara Sederhana
Padahal menurut Ardian, menjaga kesehatan pembuluh darah bisa dilakukan secara sederhana yakni, banyak bergerak, beraktivitas fisik. Dengan banyak bergerak akan membuat pembuluh darah akan lentur dan aliran darah di seluruh tubuh lancar.
Bagi penderita diabetes yang kadar gulanya di atas normal, cenderung memiliki pembuluh darah yang sudah rusak akibat gula. Dengan demikian aktivitas yang kurang bisa membuat kondisi pembuluh darah memburuk. Komplikasi, baik pada pembuluh darah kecil maupun besar, sangat mungkin terjadi.
Benny Santoso, spesialis penyakit dalam, mencontohkah, kompiklasi pada pembuluh darah kecil bisa berupa kebutaan akibat diebetik retinopati, gagal ginjal karena refropati, kaki diabetes, dan gangguan neuropati. Komplikasi pembuluh darah besar bisa menyebabkan stroke, serangan jantung, atau gangguan memori kognitif pada orak. Apalagi, komplikasi mikrovaskuler tidak terdeteksi, jadi perlu pencegahan dini. ***
(Sumber: Harian Kompas, 23 Juni 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar